Rabu, 15 Maret 2017

Rangkuman Biologi Protista

Kali ini tentang protista hehe. Maaf jika kurang akurat karena materi semester 1 jadi lupa direvisi hehe...

PROTISTAHHHH
·         Protista : organisme eukariotik paling tua dan sederhana
·         Protista adalah penyusun plankton
·         Fitoplankton : plankton yang fotoautotrof
·         Zooplankton : plankton yang heterotrof

1.       PROTISTA MIRIP HEWAN (Protozoa)
-          Merupakan organisme uniseluler, eukariotik, heterotrof (menelan makanan/fagositosis), tidak memiliki dinding sel, dan motil. Merupakan cikal bakal hewan yang lebih maju.
-          Ukurannya : 0,01-0,2 mm dan 0,5 mm. Diamati dengan mikroskop cahaya.
-          Bentuknya dapat berubah karena tidak punya dinding sel, tetapi ada yang tidak dapat berubah karena memiliki pelikel.
-          Terdiri atas sitoplasma yang dibungkus membran sel. Ada yang punya flagela dan pelikel. Paramaecium memiliki trikosis untuk melindungi diri.
-          Sitoplasma berisi organel sel : mitokondria, lisosom, ribosom, nukleus, vakuola makanan, dan vakuola kontraktil.
-          Protozoa memakan protista lainnya. Dapat tinggal di alam bebas dan tubuh mahkluk hidup.
-          Jika lingkungan kurang menguntungkan, beberapa akan membentuk sista (bentuk tidak aktif) dan kembali setelah kondisi lingkungan membaik.
-          Reproduksi aseksualnya berupa pembelahan biner yang dimulai dari inti sel (kariokinesis) ke sitoplasma (sitokinesis).
-          Reproduksi seksualnya dengan penyatuan gamet untuk membentuk zigot dan konjungasi. Ada juga yang tidak bereproduksi.
-          Protozoa berdasar alat geraknya dibagi menjadi 4 :
A.      Cilliata/Ciliophora (rambut getar)
a.       Disebut infusoria karena hidup di air yang mengandung zat organik.
b.       Punya bentuk tetap karena berpelikel. Menyerupai sandal, lonceng, terompet, dan oval. Memiliki trikosis dan tentunya silia yang jumlahnya ribuan.
c.       Sejumlah cilliata bergabung menjadi cirri.
d.       Memiliki organel sel. Alat pencernaannnya : corong mulut, sitosoma, sitofaring, vakuola makanan, dan lubang anus.
e.        Memiliki 2 nukleus : yang besar (makronukleus) dan yang kecil (mikronukleus).
f.        Fungsi makronukleus : menyintesis RNA, mengatur aktifitas dan pertumbuhan sel, dan reproduksi aseksual.
g.       Fungsi mikronukleus : reproduksi seksual.
h.       Cara pencernaan makanan : makanan didorong silia, masuk ke sitosoma, masuk ke sitofaring dan membentuk vakuola makanan, vakuola+lisosom membentuk enzim pencernaan dan bergerak dari depan ke belakang, sari makanan yang dipakai masuk ke sitoplasma dengan difusi, sisa makanan dibunag lewat anus.
i.         Reprosuksi aseksual (pembelahan biner): makronukleus memanjang dan membelah, lalu sitoplasma membujur dan terbelah.
j.         Reprosuksi seksual (konjungasi):
- keduanya membentuk jembatan konjungasi
- mikronukleus melakukan meiosis dan menjadi 4 (haploid, 3 hancur)
- 1 yang tersisa (haploid) bermitosis
- salah satu nya saling bertukar, kedua yang berbeda menyatu (diploid)
- bermitosis 3 kali menjadi 8 (diploid)
- makronukleus hancur, tapi 4 mikronukleus menjadi makronukleus dengan replikasi DNA
- Bermitosis 2 kali sehingga totalnya = 8 sel anak diploid dengan sifat identik kedua induknya.
k.       Sebagian besar hidup di lingkungan berair. Ada yang bersimbiosis mutualisme dan parasitisme.
l.         Contoh = Vorticella, berbentuk lonceng dan meancap dengan tangkai. Balantidium coli, parasit di usus besar dan menyebabkan diare balantidiasis.
B.      Rhizopoda/Sarcodina (kaki semu)
a.       Pseudopodia dapat tumbuh dimana saja. Digerakan oleh sitoskeleton (mikrotubulus dan mikrofilamen). Sebagian besar sitoplasma mengalir ke preudopodia. Bentuknya tebal membulat/tipis meruncing. Untuk yang bercangkang keluar lewat suatu lubang.
b.       Bentuknya telanjang. Dibagi atas ektoplasma (bagian luar yang kental) dan endoplasma (berisi organel sel).
c.       Cara pencernaan makanan : pseudopodia dijulurkan dan mengelilingi makanan dan terbentuk rongga (vakuola makanan), sari-sari makanan masuk ke sitoplasma secara difusi, sisa makanan ada yang padat (dikeluarkan lewat vakuola yang pecah) dan cair (dipompa dengan vakuola kontraktil).
d.       Reproduksi aseksual nya dengan pembelahan mitosis yang tidak jelas. Tidak bereproduksi seksual.
e.       Hidup di alam bebas. Dapat menjadi parasit di tubuh hewan dan manusia. Dapat membentuk sista.
f.        Contoh : Amoeba proteus (telanjang), Entamoeba gingivalis (hidup di gigi, memakan sisa-sisa makanan dan merusak gigi, Radiolaria (bercangkang gelas)
C.      Flagellata/Mastigophora (bulu cambuk)
a.       Merupakan transisi dari organisme prokariotik ke eukariotik dan paling primitif.
b.       Memiliki pelikel, 1-4 membran sel bergelombang, serta bentuknya oval memanjang.
c.       Ada yang memiliki mitokondria dan tidak. Ada yang memiliki kinetoplas. Flagellata tidak dapat membentuk sista.
d.       Sebagian besar hidup sebagai parasit di tubuh hewan dan manusia. Sedikit hidup bebas di alam dan bersimbiosis mutualisme.
e.       Reproduksi aseksualnya dengan pembelahan biner. Flagela tidak membelah tapi tumbuh pada anakannya. Pembelahan seksual tidak diketahui.
f.        Contoh : Trypanosoma brucei gambiense (penyakit tidur), Trychomonas vaginalis (penyakit keputihan)
D.      Sporozoa/Apicomplexa (tanpa alat gerak)
a.       Dapat berbentuk spora (sporozoit) pada salah satu siklus hidupnya.
b.       Berbentuk oval dan berpindah dengan perantara aliran darah.
c.       Sporozoa memiliki 1 nukleus tapi tidak punya vakuola kontraktil. Pada apeksnya ada penembus inangnya.
d.       Dapat membentuk sista dan berubah sehingga mempengaruhi sistem kekebalan tubuh.
e.       Sebagian besar sporozoa adalah parasit dan menular melalui hewan perantara.
f.        Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembelahan biner. Reproduksi seksual sangat rumit karena beberpaa kali berubah bentuk.
g.       Reproduksi seksual pada Plasmodium sp. :
- Nyamuk mengigit kita, sporozoit masuk
- Sporozoit menuju sel hati dan bermitosis (aseksual)  berkali-kali menjadi merozoit
- Merozoit menembus sel darah dan terbentuk tropozoit.
- Ada tropozoit yang menginfeksi sel darah lainnya. Ada juga yang membentuk mikrogametosit (jantan) dan makrogametosit (betina)
- Nyamuk mengigit lagi dan gametosit berpindah ke tubuh nyamuk
- Di dalam pencernaan nyamuk, mikrogametositàmikrogamet dan makrogametositàmakrogamet
- Keduanya bereproduksi seksual membentuk zigot diploid (ookinet).
- Ookinet masuk ke usus nyamuk, terbentuklah oosista yang menghasilkan ribuan sporozoit.
- Sporozoit berpindah ke kelenjar ludah dan siap disebarkan lagi.
h.       Contoh sporozoa : Plasmodium vivax (malaria tertiana), Plasmodium falciparum (malaria tropika), Toxoplasma gondii (penyakit toksoplasmosis)

2.       PROTISTA MIRIP TUMBUHAN (Alga/Ganggang)
-          Bersifat fotoautotrof karena menghasilkan kloroplas dan berbagai pigmen lainnya.
-          Ditemukan di lingkungan berair. Ada yang menempel dan melayang-layang.
-          Dapat berupa uniseluler dan multiseluler. Berukuran mikroskopis sampai makroskopis.
-          Memiliki pelikel. Mikroskopis = uniseluler, ada yang HIDUP SENDIRI dan berkoloni, bentuknya bervariasi. Makroskopis = multiseluler, bentuknya bervariasi dari benang hingga tumbuhan tingkat tinggi.
-          Bersifat eukariotik, memiliki dinding sel dan kloroplas.
-          Dinding sel : mengandung selulosa, hemiselulosa, silika, kalsium karbonat, polisakarida, pektin, algin, agar, dan karagenan yang membentuk gel berlendir.
-          Kloroplas : mengandung ribosom, DNA, pirenoid, dan klorofil (a, b, c, dan d)
-          Pigmen : karoten (kuning kemerahan), xantofil (kuning), fikoeritrin (merah), fikosianin (biru), dan fukosantin (cokelat).
-          Pirenoid adalah tempat menyimpan sisa metabolisme dan kelebihan cadangan makanan.
-          Organel sel : mitokondria, badan golgi, retikulum endoplasma, dan inti sel.
-          Bagi ganggang uniseluler memiliki vakuola kontraktil dan bintik merah (stigma) juga beberapa memiliki 1 atau lebih flagela.
-          Bagi ganggang multiseluler : bentuknya akar (holdfast), daun (blade), batang (stipe), dan mirip tingkat tinggi (talus). Blade memiliki pelampung untuk mengambang.
-          Ganggang yang hidup melayang (neuston) dan yang menempel (bentik)
-          Bentik = epilitik (batu), epipelik (lumpur/pasir), epifitik (tanaman), dan epizoik (hewan).
-          Tempat hidup = subaerial (permukaan), intertidal (pasang surut), sublitoral (bawah laut), dan edafik (dasar laut/lumpur)
-          Reproduksi aseksual secara pembelahan biner terjadi secara membujur dimulai dari pembelahan inti hingga sitoplasma.
-          Reproduksi aseksual secara fragmentasi terjadi dengan tubuh yang memutus menjadi ganggang. Terjadi pada ganggang multiseluler berbentuk filamen dan talus.
-          Reproduksi aseksual secara spora vegetatif terjadi pada ganggang uniseluler dan multiseluler dengan membentuk zoospora jika kondisi lingkungan memadai.
-          Pada Chlamydomonas, terjadi dengan pemutusan flagela. Lalu bermitosis 2 kali atau lebih. Sel-sel anak membentuk dinding sel dan flagelaàzoospora .Dinding sel pecah dan anakan keluar. Jika kondisi mencukupi, akan bereproduksi secara singami dan menghasilkan zigot. Zigot membentuk zigospora (selubung kuat). Terjadi meiosis dan menghasilkan 4 individu baru.
-          Reproduksi seksual secara konjungasi terjadi dengan pelekatan 2 individu yang berbeda jenis, dengan plasmogami (peleburan plasma) dan kariogami (peleburan inti). Prosesnya = kedua filamen membentuk tonjolan yang menjadi jembatan yang menghubungkan keduanya. Protoplasma + berpindah ke – dan terjadi plasmogami diikuti kariogami. Menghasilkan zigospora yang bermeiosis menjadi 4 tetapi hanya 1 yang menjadi filamen baru.
-          Reproduksi seksual secara singami (isogami) adalah peleburan 2 sel gamet yang sama bentuk dan ukurannya diikuti kariogami, tetapi berbeda jenis (+ dan -).
-          Reproduksi seksual secara anisogami adalah peleburan 2 sel gamet yang berbeda ukurannya serta berupa oogami (fertilisasi).
-          Ganggang berdasarkan pigmen domainnya dibagi menjadi 6 :
A.      Euglenoid/Euglenophyta
a.       Memiliki klorofil a dan b dan pigmen karoten
b.       Merupakan ganggang uniseluler, berstigma, tidak memilik dinding sel, punya membran sel dari pelikel lentur, memiliki 2 flagela (panjang dan pendek) sehingga motil (fototaksis) dan mirip hewan. Beberapa heterotrof.
c.       Bereproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner membujur.
d.       Contoh euglenoid adalah Euglena viridis.
B.      Chrysophyta (keemasan/pirang)
a.       Memiliki klorofil a dan c dan pigmen xantofil dan fukosantin.
b.       Hidup sebagai organisme fotoautotrof dan heterotrof dengan preudopodia. Menyimpan cadangan makanan dalam bentuk karbohidrat dan lemak.
c.       Xanthophyceae (hijau kekuningan). Memiliki pigmen klorofil dan xantofil. Multiseluler, berbentuk filamen, dan senositik (banyak inti). Reproduksi vegetatif dengan membentuk sporozoaàfilamen. Reproduksi generatif dengan membentuk anteridiumàfertilisasi. Contohnya Vaucheria.
d.       Chrysophyceae (cokelat keemasan). Memiliki pigmen klorofil dan karoten. Uniseluler dan soliter/berkoloni. Cadangan makanan dalam bentuk karbohidrat dan minyak. Contohnya Mischoccocus. Berbentuk bola dan berflagela.
e.       Bacillariophyceae/ganggan kersik/diatom (kuning kecoklatan). Uniseluler dan memiliki dinding sel seperti gelas yang terdiri atas hipoteka (kotak) dan epiteka (tutupnya). Cadangan makanan berupa glukosa laminarin dan minyak. Beberapa dapat membentuk sista. Jika hidup mengapung dan jika mati membentuk fosil yang menjadi tanah diatomeseus. Reproduksi generatifnya dengan fertilisasi dan konjungasi (auksospora). Reproduksi vegetatifnya dengan pembelahan mitosis, dimana salah satu berukuran sama dengan induk dan satu lebih kecil.
C.      Pyrrophyta/Dinoflagellata (ganggang api)
a.       Dapat bercahaya karena mengandung fosfor.
b.       Uniseluler dan memiliki klorofil a dan c, fikobilin, dinoxantin, xantofil, dan berflagela.
c.       Jika subur akan membentuk red tide (pasang merah) yang berbahaya karena beracun (cth = Lingulodium). Beberapa tidak beracun (cth = Noctiluca scintillans)
d.       Reproduksi aseksualnya dengan pembelahan biner. Bersifat fotoautotrof, fitoplankton, dan beberapa parasit.
D.      Chlorophyta (ganggang hijau)
a.       Memiliki klorofil a dan b, serta pigmen karoten dan xantofil.
b.       Cadangan makanan dalam bentuk amilium, protein, dan minyak.
c.       Uniselulernya motil dan multiselulernya filamen dan talus.
d.       Reeproduksi aseksualnya dengan membelah diri, menghasilkan zoospora, dan fragmentasi. Reproduksi seksualnya dengan konjungasi dan fertilisasi.
e.       Contoh Chlorophyta adalah Chlorella (kokus-tidak berflagella), Chlamydomonas nivalis (uniseluler-soliter-2 flagela), dan Chlorococcum (uniseluler-soliter)
E.       Phaeophyta (ganggang cokelat)
a.       Memiliki klorofil a dan c, serta pigmen xantofil dan fukosantin.
b.       Merupakan metagenesis antara sporofit dengan gametofit.
c.       Cadangan makanannya berupa laminarin. Multiseluler dan berbentuk filamen/talus. Dapat melekat pada batu dan mengapung.
d.       Reproduksi aseksual dengan fragmentasi dan seksual dengan isogami dan anisogami.
e.       Contoh Phaeophyta adalah Sargassum, Laminaria digitalis, dan Macrocystis.
F.       Rhodophyta (ganggang merah)
a.       Memiliki klorofil a dan d, serta pigmen fikoeritrin, fikosianin, dan karoten.
b.       Merupakan metagenesis antara gametofit dengan sporofit.
c.       Dapat hidup di laut dangkal (merah kehijauan), laut sedang (merah cerah), dan laut dalam (merah kecoklatan).
d.       Cadangan makanannnya berupa tepung florid (bahan agar-agar)
e.       Multiseluler, berbentuk filamen dan talus, dan berdinding sel.
f.        Reproduksi aseksualnya secara fragmentasi dan membentuk aplanospora. Reproduksi seksualnya secara fertiliasi yang dibantu arus air.
g.       Contoh Rhodophyta adalah Palmaria palmata (dulse), Porphyra (bahan nori), dan Echeuma spinosum (bahan agar-agar).

3.       PROTISTA MIRIP JAMUR (Jamur Protista)
-          Memiliki ciri-ciri jamur = eukariotik, tak berklorofil, berspora, dan heterotrof.
-          Jamur Protista berdasarkan filumnya dibagi menjadi 3 :
A.      Jamur Lendir Plasmodial/Myxomycota (Plasmodial Slime Mold)
a.       Bersifat heterotrof fagosit dan salah satu fase makan berbentuk ameboid (plasmodium). Cara makan pada saat ameboid adalah menjulurkan pseudopianya lalu memfagositnya.
b.       Reproduksi aseksualnya dengan membentuk sporangium. Reproduksi seksualnya dengan singami.
c.       Siklus hidupnya : ketika kondisi lingkungan buruk, membentuk stalk. Lalu terjadi meiosis dan menghasilkan spora diploid. Ketika kondisi lingkungan membaik, akan membetuk sel aktif haploid. Terjadi singami antar sel yang bentuknya sama dan menghasilkan zigot diploid yang bermitosis tanpa sitokinesis.
d.       Contoh Myxomycota : Physarum sp., Didymium sp., dan Fuligo septica.

B.      Jamur Lendir Seluler/Acrasiomycota (Cellular Slime Mold)
a.       Memiliki fase makan soliter yang jika makanannya habis, akan berkoloni.
b.       Reproduksi aseksualnya dengan membentuk tubuh buah. Reproduksi seksualnya dengan singami sel ameboid.
c.       Siklus hidupnya : ketika makanan tidak ada, sel akan berkoloni, bentuknya peluru dan dapat berpindah tempat. Ketika menetap, akan membentuk tubuh buah. Beberapa sel mengering akan membentuk stalk dan sel lain akan merayap ke atas menjadi spora. Jika spora jatuh dan tumbuh, maka menjadi sel ameboid haploid. Hidup soliter dan bergerak dengan pseudopodia. Jika makanan habis, sel akan beragrerat dan bersingami sehingga terbentuk zigot diploid. Zigot ini memakan sel ameboid lain dan menjadi sel raksasa. Sel akan membelah secara mitosis dan meiosis sehingga terbentuk sel ameboid yang haploid. Jika dinding sel pecah, sel akan keluar dan memakan yang lain (misal. bakteri). Jika makanan sudah habis akan membentuk agrerat lagi.
d.       Contoh Acrasiomycota adalah Coenonia sp. Dan Acytostelium sp..
C.      Jamur Air/Oomycota
a.       Uniseluler dan multiseluler, berdinding sel selulosa dan disebut Jamur Karat Putih/Jamur Berbulu Halus.
b.       Reproduksi aseksualnya dengan membentuk zoospora berflagela. Reproduksi seksualnya dengan fertilisasi membentuk zigot oospora.
c.       Makanan oomycota adalah hewan mati (saproba) beberapa parasit.

d.       Contoh Oomycota adalah Saprolegnia sp., Phytophtora sp., Pythium sp..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar