Kali ini tentang protista hehe. Maaf jika kurang akurat karena materi semester 1 jadi lupa direvisi hehe...
PROTISTAHHHH
·
Protista : organisme eukariotik paling tua dan sederhana
·
Protista adalah penyusun plankton
·
Fitoplankton : plankton yang fotoautotrof
·
Zooplankton : plankton yang heterotrof
1.
PROTISTA MIRIP HEWAN (Protozoa)
-
Merupakan organisme uniseluler, eukariotik, heterotrof (menelan makanan/fagositosis), tidak memiliki dinding
sel, dan motil. Merupakan cikal bakal hewan yang lebih maju.
-
Ukurannya : 0,01-0,2 mm dan 0,5 mm. Diamati dengan mikroskop cahaya.
-
Bentuknya dapat berubah karena tidak punya dinding sel, tetapi ada yang
tidak dapat berubah karena memiliki pelikel.
-
Terdiri atas sitoplasma yang dibungkus membran sel. Ada yang punya flagela
dan pelikel. Paramaecium memiliki trikosis untuk melindungi diri.
-
Sitoplasma berisi organel sel : mitokondria, lisosom, ribosom, nukleus,
vakuola makanan, dan vakuola kontraktil.
-
Protozoa memakan protista lainnya. Dapat tinggal di alam bebas dan tubuh
mahkluk hidup.
-
Jika lingkungan kurang menguntungkan, beberapa akan membentuk sista (bentuk tidak aktif) dan kembali
setelah kondisi lingkungan membaik.
-
Reproduksi aseksualnya berupa pembelahan biner yang dimulai dari inti sel
(kariokinesis) ke sitoplasma (sitokinesis).
-
Reproduksi seksualnya dengan penyatuan gamet untuk membentuk zigot dan konjungasi. Ada juga yang tidak
bereproduksi.
-
Protozoa berdasar alat geraknya dibagi menjadi 4 :
A.
Cilliata/Ciliophora (rambut getar)
a.
Disebut infusoria karena hidup
di air yang mengandung zat organik.
b.
Punya bentuk tetap karena berpelikel.
Menyerupai sandal, lonceng, terompet, dan oval. Memiliki trikosis dan tentunya silia
yang jumlahnya ribuan.
c.
Sejumlah cilliata bergabung menjadi cirri.
d.
Memiliki organel sel. Alat pencernaannnya : corong mulut, sitosoma,
sitofaring, vakuola makanan, dan lubang anus.
e.
Memiliki 2 nukleus : yang
besar (makronukleus) dan yang kecil
(mikronukleus).
f.
Fungsi makronukleus : menyintesis RNA, mengatur aktifitas dan
pertumbuhan sel, dan reproduksi aseksual.
g.
Fungsi mikronukleus : reproduksi seksual.
h.
Cara pencernaan makanan : makanan didorong silia, masuk ke
sitosoma, masuk ke sitofaring dan membentuk vakuola makanan, vakuola+lisosom
membentuk enzim pencernaan dan bergerak dari depan ke belakang, sari makanan
yang dipakai masuk ke sitoplasma dengan difusi,
sisa makanan dibunag lewat anus.
i.
Reprosuksi aseksual (pembelahan biner): makronukleus
memanjang dan membelah, lalu sitoplasma membujur dan terbelah.
j.
Reprosuksi seksual (konjungasi):
-
keduanya membentuk jembatan konjungasi
- mikronukleus
melakukan meiosis dan menjadi 4 (haploid, 3 hancur)
- 1
yang tersisa (haploid) bermitosis
- salah
satu nya saling bertukar, kedua yang berbeda menyatu (diploid)
- bermitosis
3 kali menjadi 8 (diploid)
- makronukleus
hancur, tapi 4 mikronukleus menjadi makronukleus dengan replikasi DNA
- Bermitosis
2 kali sehingga totalnya = 8 sel anak diploid dengan sifat identik kedua
induknya.
k.
Sebagian besar hidup di lingkungan berair. Ada yang
bersimbiosis mutualisme dan parasitisme.
l.
Contoh = Vorticella, berbentuk lonceng dan meancap
dengan tangkai. Balantidium coli, parasit di usus besar dan menyebabkan diare balantidiasis.
B. Rhizopoda/Sarcodina
(kaki semu)
a. Pseudopodia dapat tumbuh dimana saja.
Digerakan oleh sitoskeleton
(mikrotubulus dan mikrofilamen). Sebagian besar sitoplasma mengalir ke
preudopodia. Bentuknya tebal membulat/tipis meruncing. Untuk yang bercangkang
keluar lewat suatu lubang.
b. Bentuknya
telanjang. Dibagi atas ektoplasma
(bagian luar yang kental) dan endoplasma
(berisi organel sel).
c. Cara pencernaan
makanan : pseudopodia dijulurkan dan mengelilingi makanan dan terbentuk rongga
(vakuola makanan), sari-sari makanan masuk ke sitoplasma secara difusi, sisa
makanan ada yang padat (dikeluarkan lewat vakuola yang pecah) dan cair (dipompa
dengan vakuola kontraktil).
d. Reproduksi aseksual
nya dengan pembelahan mitosis yang tidak jelas. Tidak bereproduksi seksual.
e. Hidup di alam
bebas. Dapat menjadi parasit di tubuh hewan dan manusia. Dapat membentuk sista.
f.
Contoh : Amoeba proteus (telanjang), Entamoeba
gingivalis (hidup di gigi, memakan sisa-sisa makanan dan merusak gigi, Radiolaria
(bercangkang gelas)
C. Flagellata/Mastigophora
(bulu cambuk)
a. Merupakan transisi
dari organisme prokariotik ke eukariotik dan paling primitif.
b. Memiliki pelikel, 1-4 membran sel bergelombang,
serta bentuknya oval memanjang.
c. Ada yang memiliki
mitokondria dan tidak. Ada yang memiliki kinetoplas.
Flagellata tidak dapat membentuk sista.
d. Sebagian besar
hidup sebagai parasit di tubuh hewan dan manusia. Sedikit hidup bebas di alam
dan bersimbiosis mutualisme.
e. Reproduksi
aseksualnya dengan pembelahan biner. Flagela tidak membelah tapi tumbuh pada
anakannya. Pembelahan seksual tidak diketahui.
f.
Contoh : Trypanosoma brucei gambiense (penyakit
tidur), Trychomonas vaginalis (penyakit keputihan)
D. Sporozoa/Apicomplexa
(tanpa alat gerak)
a. Dapat berbentuk
spora (sporozoit) pada salah satu
siklus hidupnya.
b. Berbentuk oval dan
berpindah dengan perantara aliran darah.
c. Sporozoa memiliki 1
nukleus tapi tidak punya vakuola kontraktil. Pada apeksnya ada penembus
inangnya.
d. Dapat membentuk
sista dan berubah sehingga mempengaruhi sistem kekebalan tubuh.
e. Sebagian besar
sporozoa adalah parasit dan menular melalui hewan perantara.
f.
Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembelahan biner.
Reproduksi seksual sangat rumit karena beberpaa kali berubah bentuk.
g. Reproduksi seksual
pada Plasmodium sp. :
-
Nyamuk mengigit kita, sporozoit masuk
-
Sporozoit menuju sel hati dan bermitosis (aseksual) berkali-kali menjadi merozoit
- Merozoit menembus sel darah dan terbentuk tropozoit.
- Ada tropozoit yang menginfeksi
sel darah lainnya. Ada juga yang membentuk mikrogametosit
(jantan) dan makrogametosit (betina)
- Nyamuk
mengigit lagi dan gametosit
berpindah ke tubuh nyamuk
- Di dalam
pencernaan nyamuk, mikrogametositàmikrogamet dan makrogametositàmakrogamet
- Keduanya
bereproduksi seksual membentuk zigot
diploid (ookinet).
- Ookinet masuk ke usus nyamuk,
terbentuklah oosista yang
menghasilkan ribuan sporozoit.
- Sporozoit
berpindah ke kelenjar ludah dan siap disebarkan lagi.
h. Contoh sporozoa : Plasmodium
vivax (malaria tertiana), Plasmodium falciparum (malaria tropika), Toxoplasma
gondii (penyakit toksoplasmosis)
2. PROTISTA MIRIP
TUMBUHAN (Alga/Ganggang)
-
Bersifat fotoautotrof
karena menghasilkan kloroplas dan berbagai pigmen lainnya.
-
Ditemukan di lingkungan berair. Ada yang menempel dan
melayang-layang.
-
Dapat berupa uniseluler
dan multiseluler. Berukuran mikroskopis sampai makroskopis.
-
Memiliki pelikel. Mikroskopis = uniseluler, ada yang HIDUP
SENDIRI dan berkoloni, bentuknya bervariasi. Makroskopis = multiseluler,
bentuknya bervariasi dari benang hingga tumbuhan tingkat tinggi.
-
Bersifat eukariotik, memiliki dinding sel dan kloroplas.
-
Dinding sel : mengandung selulosa, hemiselulosa, silika,
kalsium karbonat, polisakarida, pektin, algin, agar, dan karagenan yang
membentuk gel berlendir.
-
Kloroplas : mengandung ribosom, DNA, pirenoid, dan klorofil
(a, b, c, dan d)
-
Pigmen : karoten
(kuning kemerahan), xantofil
(kuning), fikoeritrin (merah),
fikosianin (biru), dan fukosantin
(cokelat).
-
Pirenoid adalah tempat
menyimpan sisa metabolisme dan kelebihan cadangan makanan.
-
Organel sel : mitokondria, badan golgi, retikulum endoplasma,
dan inti sel.
-
Bagi ganggang uniseluler memiliki vakuola kontraktil dan bintik merah (stigma) juga beberapa memiliki 1 atau lebih flagela.
-
Bagi ganggang multiseluler : bentuknya akar (holdfast), daun (blade), batang (stipe),
dan mirip tingkat tinggi (talus).
Blade memiliki pelampung untuk mengambang.
-
Ganggang yang hidup melayang (neuston) dan yang menempel (bentik)
-
Bentik = epilitik
(batu), epipelik (lumpur/pasir), epifitik (tanaman), dan epizoik (hewan).
-
Tempat hidup = subaerial
(permukaan), intertidal (pasang
surut), sublitoral (bawah laut), dan
edafik (dasar laut/lumpur)
-
Reproduksi aseksual secara pembelahan biner terjadi secara
membujur dimulai dari pembelahan inti hingga sitoplasma.
-
Reproduksi aseksual secara fragmentasi terjadi dengan tubuh
yang memutus menjadi ganggang. Terjadi pada ganggang multiseluler berbentuk
filamen dan talus.
-
Reproduksi aseksual secara spora vegetatif terjadi pada
ganggang uniseluler dan multiseluler dengan membentuk zoospora jika kondisi
lingkungan memadai.
-
Pada Chlamydomonas, terjadi dengan pemutusan flagela.
Lalu bermitosis 2 kali atau lebih. Sel-sel anak membentuk dinding sel dan
flagelaàzoospora .Dinding sel pecah
dan anakan keluar. Jika kondisi mencukupi, akan bereproduksi secara singami dan menghasilkan zigot. Zigot
membentuk zigospora (selubung kuat). Terjadi meiosis dan menghasilkan 4
individu baru.
-
Reproduksi seksual secara konjungasi terjadi dengan pelekatan
2 individu yang berbeda jenis, dengan plasmogami
(peleburan plasma) dan kariogami
(peleburan inti). Prosesnya = kedua filamen membentuk tonjolan yang menjadi
jembatan yang menghubungkan keduanya. Protoplasma + berpindah ke – dan terjadi plasmogami diikuti kariogami. Menghasilkan zigospora
yang bermeiosis menjadi 4 tetapi hanya 1 yang menjadi filamen baru.
-
Reproduksi seksual secara singami (isogami) adalah peleburan 2 sel gamet yang sama bentuk
dan ukurannya diikuti kariogami, tetapi berbeda jenis (+ dan -).
-
Reproduksi seksual secara anisogami adalah peleburan 2 sel gamet yang berbeda ukurannya serta
berupa oogami (fertilisasi).
-
Ganggang berdasarkan pigmen domainnya dibagi menjadi 6 :
A. Euglenoid/Euglenophyta
a. Memiliki klorofil a dan b dan pigmen karoten
b. Merupakan ganggang
uniseluler, berstigma, tidak memilik dinding sel, punya membran sel dari
pelikel lentur, memiliki 2 flagela (panjang dan pendek) sehingga motil (fototaksis) dan mirip hewan. Beberapa
heterotrof.
c. Bereproduksi secara
aseksual dengan pembelahan biner membujur.
d. Contoh euglenoid
adalah Euglena viridis.
B. Chrysophyta (keemasan/pirang)
a. Memiliki klorofil a dan c dan pigmen xantofil dan fukosantin.
b. Hidup sebagai
organisme fotoautotrof dan heterotrof dengan preudopodia. Menyimpan cadangan
makanan dalam bentuk karbohidrat dan lemak.
c. Xanthophyceae
(hijau kekuningan). Memiliki pigmen klorofil
dan xantofil. Multiseluler, berbentuk filamen, dan senositik (banyak inti). Reproduksi vegetatif dengan membentuk sporozoaàfilamen. Reproduksi generatif dengan membentuk anteridiumàfertilisasi. Contohnya Vaucheria.
d. Chrysophyceae
(cokelat keemasan). Memiliki pigmen klorofil
dan karoten. Uniseluler dan soliter/berkoloni. Cadangan makanan dalam
bentuk karbohidrat dan minyak. Contohnya Mischoccocus. Berbentuk bola
dan berflagela.
e. Bacillariophyceae/ganggan
kersik/diatom (kuning kecoklatan). Uniseluler dan memiliki dinding sel seperti
gelas yang terdiri atas hipoteka (kotak) dan epiteka (tutupnya). Cadangan
makanan berupa glukosa laminarin dan minyak. Beberapa dapat membentuk sista. Jika hidup mengapung dan jika
mati membentuk fosil yang menjadi tanah
diatomeseus. Reproduksi generatifnya
dengan fertilisasi dan konjungasi (auksospora).
Reproduksi vegetatifnya dengan pembelahan mitosis, dimana salah satu berukuran
sama dengan induk dan satu lebih kecil.
C. Pyrrophyta/Dinoflagellata
(ganggang api)
a. Dapat bercahaya
karena mengandung fosfor.
b. Uniseluler dan
memiliki klorofil a dan c, fikobilin,
dinoxantin, xantofil, dan berflagela.
c. Jika subur akan
membentuk red tide (pasang merah)
yang berbahaya karena beracun (cth = Lingulodium). Beberapa tidak
beracun (cth = Noctiluca scintillans)
d. Reproduksi
aseksualnya dengan pembelahan biner. Bersifat fotoautotrof, fitoplankton, dan
beberapa parasit.
D. Chlorophyta
(ganggang hijau)
a. Memiliki klorofil a dan b, serta pigmen karoten dan xantofil.
b. Cadangan makanan
dalam bentuk amilium, protein, dan minyak.
c. Uniselulernya motil
dan multiselulernya filamen dan talus.
d. Reeproduksi
aseksualnya dengan membelah diri, menghasilkan zoospora, dan fragmentasi.
Reproduksi seksualnya dengan konjungasi dan fertilisasi.
e. Contoh Chlorophyta
adalah Chlorella (kokus-tidak berflagella), Chlamydomonas nivalis
(uniseluler-soliter-2 flagela), dan Chlorococcum (uniseluler-soliter)
E. Phaeophyta
(ganggang cokelat)
a. Memiliki klorofil a dan c, serta pigmen xantofil dan fukosantin.
b. Merupakan
metagenesis antara sporofit dengan gametofit.
c. Cadangan makanannya
berupa laminarin. Multiseluler dan berbentuk filamen/talus. Dapat melekat pada
batu dan mengapung.
d. Reproduksi aseksual
dengan fragmentasi dan seksual dengan isogami dan anisogami.
e. Contoh Phaeophyta
adalah Sargassum, Laminaria digitalis, dan Macrocystis.
F. Rhodophyta
(ganggang merah)
a. Memiliki klorofil a dan d, serta pigmen fikoeritrin, fikosianin, dan karoten.
b. Merupakan
metagenesis antara gametofit dengan sporofit.
c. Dapat hidup di laut
dangkal (merah kehijauan), laut sedang (merah cerah), dan laut dalam (merah
kecoklatan).
d. Cadangan
makanannnya berupa tepung florid
(bahan agar-agar)
e. Multiseluler,
berbentuk filamen dan talus, dan berdinding sel.
f.
Reproduksi aseksualnya secara fragmentasi dan membentuk aplanospora. Reproduksi seksualnya
secara fertiliasi yang dibantu arus air.
g. Contoh Rhodophyta
adalah Palmaria palmata (dulse), Porphyra (bahan nori), dan Echeuma
spinosum (bahan agar-agar).
3. PROTISTA MIRIP
JAMUR (Jamur Protista)
-
Memiliki ciri-ciri jamur = eukariotik, tak berklorofil,
berspora, dan heterotrof.
-
Jamur Protista berdasarkan filumnya dibagi menjadi 3 :
A. Jamur Lendir
Plasmodial/Myxomycota (Plasmodial Slime Mold)
a. Bersifat heterotrof
fagosit dan salah satu fase makan berbentuk ameboid (plasmodium). Cara makan
pada saat ameboid adalah menjulurkan pseudopianya lalu memfagositnya.
b. Reproduksi
aseksualnya dengan membentuk sporangium.
Reproduksi seksualnya dengan singami.
c. Siklus hidupnya :
ketika kondisi lingkungan buruk, membentuk stalk. Lalu terjadi meiosis dan
menghasilkan spora diploid. Ketika kondisi lingkungan membaik, akan membetuk
sel aktif haploid. Terjadi singami antar sel yang bentuknya sama dan
menghasilkan zigot diploid yang bermitosis tanpa sitokinesis.
d. Contoh Myxomycota :
Physarum sp., Didymium sp., dan Fuligo septica.
B. Jamur Lendir
Seluler/Acrasiomycota (Cellular Slime Mold)
a. Memiliki fase makan
soliter yang jika makanannya habis, akan berkoloni.
b. Reproduksi
aseksualnya dengan membentuk tubuh buah.
Reproduksi seksualnya dengan singami
sel ameboid.
c. Siklus hidupnya :
ketika makanan tidak ada, sel akan berkoloni, bentuknya peluru dan dapat
berpindah tempat. Ketika menetap, akan membentuk tubuh buah. Beberapa sel
mengering akan membentuk stalk dan
sel lain akan merayap ke atas menjadi spora.
Jika spora jatuh dan tumbuh, maka menjadi sel ameboid haploid. Hidup soliter
dan bergerak dengan pseudopodia. Jika makanan habis, sel akan beragrerat dan
bersingami sehingga terbentuk zigot diploid. Zigot ini memakan sel ameboid lain
dan menjadi sel raksasa. Sel akan membelah secara mitosis dan meiosis sehingga
terbentuk sel ameboid yang haploid. Jika dinding sel pecah, sel akan keluar dan
memakan yang lain (misal. bakteri). Jika makanan sudah habis akan membentuk
agrerat lagi.
d. Contoh
Acrasiomycota adalah Coenonia sp. Dan Acytostelium sp..
C. Jamur Air/Oomycota
a. Uniseluler dan
multiseluler, berdinding sel selulosa dan disebut Jamur Karat Putih/Jamur Berbulu Halus.
b. Reproduksi
aseksualnya dengan membentuk zoospora
berflagela. Reproduksi seksualnya dengan fertilisasi membentuk zigot oospora.
c. Makanan oomycota
adalah hewan mati (saproba) beberapa parasit.
d. Contoh Oomycota
adalah Saprolegnia sp., Phytophtora sp., Pythium sp..