Jumat, 13 Desember 2019

Rangkuman Biokimia Karbohidrat


  1. Glikolisis

  • Lokasi : sitosol
  • Tujuan : menghasilkan piruvat (aerob) atau laktat (anaerob)
  • Bisa terjadi secara aerob (dengan bantuan oksigen) maupun anaerob (tanpa bantuan oksigen). Jangan lupa bahwa oksigen berperan sebagai penerima elektron terakhir di mitokondria dalam proses fosforilasi oksidatif.
  • Reaksi:

  1. Glukosa menjadi Glukosa-6-P oleh heksokinase (otot) atau glucokinase (hati)
  • Hekso (heksosa/ 6C) kinase (pemindahan fosfat) sehingga IRREVERSIBEL (hutang ATP pertama)
  • Alasan diubah  diubah menjadi Glukosa-6-P agar tidak keluar2 dan merangsang lebih banyak glukosa masuk ke dalam sel.
  • Heksokinase afinitas pada glukosanya tinggi (untuk mempertahankan sel harus makan terus), tetapi glucokinase rendah (hanya saat kebanyakan glukosa darah)
  1. Glukosa-6-P menjadi Fruktosa-6-P oleh fosfoheksosa isomerase
  • Fosfo (fosfat) heksosa (glukosa) isomerase (dari aldehid jadi keton)
  1. Fruktosa-6-P menjadi Fruktosa-1,6-bifosfat oleh fosfofruktokinase
  • Fosfo (fosfat) frukto (fruktosa) kinase (pemindahan fosfat). IRREVERSIBEL (hutang ATP kedua)
  1. Fruktosa-1,6-bifosfat menjadi Gliseraldehid-3-P dan Dihidroksiaseton fosfat
  • Dihidroksiaseton fosfat akan diubah menjadi Gliseraldehid-3-P sehingga kita punya 2 Gliseraldehid-3-P
  • Untuk reaksi selain glikolisis, yang dipakai dihidroksiaseton fosfat.
  1. Gliseraldehid-3-P menjadi 1,3-bifosfogliserat
  • Pengubahan NAD menjadi NADH per G-3-P sehingga kita dapat 2 NADH.
  • Disini bisa terjadi jalur bifosfogliserat pada sel darah merah. 1,3-BP menjadi 2,3-BP. Proses ini tidak menghasilkan ATP, tetapi bentuk 2,3-BP afinitas oksigennya rendah sehingga oksigen dapat dilepas ke sel.
  1. 1,3-bifosfogliserat menjadi 3-fosfogliserat menghasilkan 1 ATP per 1,3-BP sehingga kita dapat 2 ATP.
  2. 3-fosfogliserat menjadi 2-fosfogliserat
  3. 2-fosfogliserat menjadi fosfoenol piruvat
  4. Fosfoenol piruvat menjadi piruvat menghasilkan 1 ATP per fosfoenol piruvat sehingga kita dapat 2 ATP.
  • Dalam proses diatas, kita akan menemukan 1 molekul unik yaitu NAD (Nicotinamide Adenine Dinucleotide). Saat proses glikolisis, mengalami reduksi menjadi NADH.
    • Aerob = NADH melalui jalur fosforilasi oksidatif, diubah menjadi 3 ATP (molekul selanjutnya yaitu FADH2 diubah menjadi 2 ATP). Proses glikolisis menghasilkan 2 NADH sehingga didapatkan 6 ATP.
    • Anaerob = NADH digunakan untuk mengubah piruvat menjadi laktat tanpa menghasilkan ATP. Kunci dari reaksi anaerob adalah pengubahan NADH menjadi NAD kembali. NAD akan diubah kembali menjadi NADH para pengubahan G-3-P menjadi 1,3-BPG
  • Fun fact: pada sel darah merah yang tidak punya mitokondria, glikolisis terjadi secara anaerob.
  • Shuttle:
    • NADH yang dihasilkan di sitosol tidak dapat menembus mitokondria secara langsung, sehingga jika mau melakukan fosforilasi harus menggunakan shuttle ini. Secara garis besar, NADH akan memberikan energinya ke zat X, sehingga zat ini akan masuk ke mitokondria dan menggunakan energinya untuk membuat NADH atau FADH2.
    • Malat shuttle = NADH akan memberikan energinya ke malat. Malat akan masuk ke dalam membran mitokondria dan menggunakan energi yang diberikan untuk membuat NADH juga. Tidak ada untung rugi karena 3 ATP didapatkan keseluruhannya.
    • Gliserol-3-P = NADH akan memberikan energinya ke G-3-P. G-3-P akan masuk ke dalam mitokondria. SAYANGNYA, energinya dikorupsi 1 sehingga ia hanya membuat FADH2. Akibatnya, yang seharusnya mendapatkan 3 ATP akan mengalami kerugian sehingga hanya mendapatkan 2 ATP saja.
  • Total ATP reaksi:
    • Total kotor ATP = didapatkan 4 ATP tetapi karena ngutang 2 ATP, totalnya hanya mendapat 2 ATP
    • Anaerob = 2 ATP + pegal-pegal karena laktat.
    • Aerob dengan malat shuttle = 2 ATP + 4 ATP = 6 ATP
    • Aerob dengan malat shuttle = 2 ATP + 6 ATP = 8 ATP
    • Penting diketahui bahwa asam laktat dapat diubah kembali menjadi piruvat melalui siklus Cori.
  1. Oksidasi piruvat/ dekarboksilasi oksidatif
  • Lokasi : mitokondria
  • Tujuan : dekarboksilasi (pengurangan karbon) pada piruvat (3C) sehingga menjadi asetil-KoA (2C)
  • Enzim : “kompleks” piruvat dehydrogenase.
  • Reaksi:
    • Piruvat (3C) akan teroksidasi bersama CoA dikarenakan NAD+ direduksi menjadi NADH (ingat redoks, saat salah satu tereduksi, maka yang lain harus teroksidasi).
    • Menghasilkan = Asetil-KoA (2C), 1 C yang dibuang dalam bentuk CO2, dan 1 NADH.
  • Hasil akhir:
    • Dihasilkan 2 NADH : 6 ATP
  1. Siklus krebs
  • Lokasi : mitokondria
  • Tujuan : berbagai pengubahan asetat pada Asetil-KoA sehingga dihasilkan ATP, NADH, dan FADH2.
  • Reaksi:
  • Jembatan keledai ala dr. Jenny: Om Aku Cinta Ia Karena Suksinil-KoA suka Fanta Merah
  • Hasil akhir = 
    • NADH dihasilkan 3 kali : 9 ATP
    • FADH 1 kali : 2 ATP
    • ATP 1 kali : 1 ATP
    • Karena Asetil-KoA yang dihasilkan sekali glikolisi ada 2, maka totalnya 24 ATP. nyx 3
  1. Fosforilasi oksidatif
  • Lokasi : mitokondria
  • Tujuan : menghasilkan ATP melalui reaksi fosforilasi (penambahan P pada ADP) dan oksidasi (NADH menjadi NAD+ dan H+)
  • 4 kompleks
    • Kompleks I : FMN dan FES
    • Kompleks II : FAD dan FES
    • Kompleks III : sit. b, sit. c, dan FES
    • Kompleks IV : sit. a, sit. A3
    • Dari keempat kompleks diatas, yang dapat memompa H+ keluar adalah kompleks I, III, dan IV.
    • Beberapa sumber menyatakan ATP-sintase (penggabung P dengan ADP) sebagai kompleks ke V
  • Reaksi:
    • NADH dan FADH2 pada mitokondria akan teroksidasi sehingga melepaskan H+.
    • H+ ini akan dipompa ke ruang intermembran. H+ dari NADH akan melalui kompleks I, III, dan IV. H+ dari FADH2 hanya melalui kompleks II, III, dan IV.
    • Karena H+ menumpuk, terjadi perbedaan potensial sehingga H+ dipompa masuk kembali ke dalam matriks. Energi yang dihasilkan menyebabkan ADP bergabung dengan P oleh ATP-sintase sehingga dihasilkanlah ATP.
  • Karena H+ dari NADH dipompa keluar melalui kompleks I, III, dan IV, maka akan dihasilkan 3 ATP. Karena H+ dari FADH2 dipompa keluar melalui kompleks III dan IV maka akan dihasilkan  2 ATP (jangan lupa bahwa kompleks II tidak dapat memompa H+).
  • Jangan lupa!
    • NADH yang dihasilkan pada glikolisis harus bisa masuk ke dalam mitokondria sehingga digunakan mekanisme Shuttle (pasangan substrat) dimana bisa bersama-sama masuk.
    • Yang bisa dipakai Gliserol-3-fosfat (NADH di luar sel untuk menjadi FADH2 di mitokondria) dan malat dehydrogenase (NADH untuk menjadi NADH juga).
    • Pada G-3-P maksudnya, meskipun NADH berhasil dimasukkan, yang digunakan untuk transpor elektron adalah FADH2 sehingga rugi (3 ATP untuk 2 ATP). Inilah mengapa tubuh lebih untung menggunakan malat shuttle.
  • Kalau kita menjumlahkan keseluruhan proses, maka didapatkan:
    • Anaerob = 2 ATP
    • Proses aerob lengkap dengan G-3-P shuttle = 6 + 6 + 24 = 36 ATP
    • Proses aerob lengkap dengan malat shuttle = 8 + 6 + 24 = 38 ATP

Rabu, 15 Maret 2017

Rangkuman Ekonomi Kelas 11 "Permintaan & Penawaran" dan "Bank"

Yang kali ini saya mau bagiin rangkuman saya tentang "Permintaan & Penawaran" dan "Bank", kebetulan lintas minat yang saya ambil adalah ekonomi hehe. Buku ekonomi yang saya gunakan adalah yang ukuran besar dan sampulnya ada warna coklatnya, dengan pengarang Alam S. Silahkan dilihat-lihat :D

BAB 6 : PERMINTAAN DAN PENAWARAN
-          Permintaan adalah keinginan untuk membeli barang jasa dengan harga dan waktu tertentu.
-          Jika harga meningkat, maka permintaan menurun dan sebaliknya.
-          Pergeseran kurva permintaan : harga barang komplementer dan substitusi, pendapatan dan karakteristik penduduk, hari raya, tradisi/mode, harapan konsumen, dan kondisi sosial ekonomi.
-          Penawaran adalah barang jasa yang ditawarkan dengan harga dan waktu tertentu.
-          Jika harga meningkat, maka penawaran meningkat dan sebaliknya.
-          Pergeseran kurva penawaran : teknologi, produksi dan sarananya, peristiwa alam, penigkatan produsen, harapan produsen dan harga barang jasa lain.
-          Elastisitas permintaan : besar derajat kepekaan permintaan terhadap perubahan harga.
-          Permintaan elastis : harga naik dikit permintaan turun banyak dan sebaliknya
-          Permintaan inelastis : harga naik banyak permintaan turun dikit dan sebaliknya
-          Permintaan elastis uniter : harga naik banyak permintaan naik banyak dan sebaliknya
-          Permintaan elastis sempurna : grafik horizontal pokonya
-          Permintaan inelastis sempurna : harga naik berapapun permintaan tetap, grafik vertikal
-          Faktor elastisitas permintaan : ketersediaan barang substitusi, kategori barang, penggunaan barang, proporsi pendapatan untuk membeli.
-          Elastisitas penawaran : besar derajat kepekaan penawaran terhadap perubahan harga.
-          Penawaran elastis : harga naik dikit penawaran naik banyak
-          Penawaran inelastis : harga naik banyak penawaran naik dikit
-          Penawaran elastis uniter : harga naik banyak penawaran naik banyak dan sebaliknya
-          Penawaran elastis sempurna : grafik horizontal pokoknya
-          Penawaran inelastis sempurna : harga naik berapapun penawaran tetap, grafik vertikal
-          Faktor elastisitas penawaran : waktu dan mobilitas produksi, daya tahan barang, kemudahan produsen masuk ke pasar
-          Harga keseimbangan : harga yang terjadi karena kesepakatan pembeli dan penjual
-          Keseimbangan : kuantitas yang ditawarkan = diterima
-          Pembeli submarginal : pembeli dengan daya beli dibawah harga pasar. Tidak dapat membeli
-          Penjual submarginal : penjual dengan harga pokok diatas harga pasar. Tidak dapat menjual
-          Pembeli marginal : pembeli dengan daya beli sama harga pasar. Dapat ikut membeli
-          Penjual marginal : penjual dengan harga pokok sama harga pasar. Dapat ikut menjual
-          Pembeli supermarginal : pembeli dengan daya beli diatas harga pasar. Memiliki kelebihan kemampuan membeli barang
-          Penjual supermarginal : penjual dengan harga pokok dibawah harga pasar. Mendapat keuntungan produsen
-          Pergeseran kurva permintaan ke kiri : harga keseimbangan menurun karena pendapatan menurun sehingga kelebihan stok
-          Pergeseran kurva permintaan ke kanan : harga keseimbangan meningkat karena pendapatan meningkat sehingga kekurangan stok
-          Pergeseran kurva penawaran ke kiri : harga keseimbangan meningkat tetapi kuantitas rendah karena bencana alam
-          Pergeseran kurva penawaran ke kanan : harga keseimbangan menurun tetapi kuantitas tinggi karena teknologi baru


BANK
-          Bank : badan usaha yang menyimpan dan menyalurkan uang kepada masyarakat.
-          Fungsi bank : penghimpun, penyalur, pelayan
-          Prinsip usaha : kehati-hatian, kepercayaan, kerahasiaan, mengenal nasabah
-          Bank sentral : mengatur kestabilan badan keuangan dan menjamin badan keuangan dalam menciptakan tingkat ekonomi yang tinggi.
-          Tugas BI : menetapkan kebijakan moneter dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
-          Wewenang BI : menetapkan sasaran moneter dan pengendalian moneter
-          Bank umum : menghimpun, menyalurkan, dan perjual belian antar masyarakat.
-          Bank syariah : dikelola berdasarkan prinsip Islam.
-          BPR : hanya menerima kredit, deposito, dll
-          Kredit pasif : aliran dana yang masuk ke masyarakat. Contohya giro, deposito, tabungan
-          Kredit aktif : dana yang digunakan masyarakat untuk kegiatan produktif. Contohnya kredit surat berharga, dokumenter.
-          Kredit : pemberian uang kepada orang lain dalam jangka waktu tertentu, dengan jaminan/tanpa jaminan dan dengan bunga/tanpa bunga.
-          Syarat pemberian kredit : character, capability, capital, collateral, condition of economy.
-          Keuntungan kredit : memperlancar jual beli, produktifitas, pemerataan pendapatan
-          Keburukan kredit : bersifat spekulasi, meminjam lebih banyak dari kemampuan, meningkatkan produksi --> inflasi
-          LKBB : Lembaga Keuangan Bukan Bank dengan fungsi sama seperti bank
-          Jenis produk : pembiayaan pembangunan, asuransi, leasing
-          Prinsip usaha : mengenal nasabah
-          OJK : lembaga yang mengatur dan mengawasi kegiatan sektor jasa keuangan
-          Tugas OJK : mengatur dan mengawasi kegiatan jasa keuangan sektor perbankan, permodalan, perasuransian, dll.
-          Wewenang OJK : perizinan pendirian bank, kesehatan bank, dan kehati-hatian bank.

Tetap semangat !!!!!!

Laporan Percobaan Untuk Membuktikan Hubungan Laju Reaksi Dengan Konsentrasi

Hai lagiii. Kali ini aku mau bagiin tugasku tentang percobaan kami buat buktiin kalau laju reaksi itu dipengaruhi oleh konsentrasi. Sebenarnya ada 4 hal yang mempengaruhi laju reaksi :
  • Konsentrasi : jika konsentrasinya tambah tinggi, berarti partikel yang terkandung dalam reaksi tersebut akan semakin banyak sehingga mempercepat laju reaksi. Bayangkan orang banyak ditutup matanya dikumpulkan di dalam ruang sempit dan disuruh lari kesana kemari. Pasti sakit! *yaiyala* endakok pasti banyak tumbukan yang terjadi kann.
  • Suhu : jika suhunya semakin tinggi, partikel-partikel akan bergetar semakin cepat sehingga tumbukannya tambah banyak dan reaksinya jadi cepat. Bayangkan orang banyak disuatu ruangan sempit lalu dibawahnya dinyalakan api. Beuh pasti lompat-lompat dan lari-lari kayak cacing kepanasann dan nabrak-nabrak deh akhirnya.
  • Luas permukaan : jika luas permukaannya semakin besar, semakin banyak partikel yang dapat bereaksi sehingga semakin cepat reaksinya bekerja. Bayangkan kalian bikin 2 teh. Yang 1 kalian celupin gula batu, yang ke 2 kalian masukkan gula batu yang sudah kalian pasirkan *atau apalah itu*. Pasti lebih cepat larut yang dipasirkan karena yg bereaksi tambah banyak.
  • Katalis : nah untuk katalis. Dalam reaksi, dibutuhkan "energi aktivasi" yaitu seperti syarat dalam membuat reaksi berhasil, jika kurang maka reaksinya akan gagal. Katalis ini keren karena tidak akan tercampur dengan hasil reaksi. Berarti dia cuma akan nemenin reaksi berlangsung dan bikin tambah cepat tanpa ikut campur dalam reaksinya *mulia sekali ya :')*. Bayangkan kalian mau mengendarai mobil ke atas gunung. Jika tidak ada jalan yang berputar-putar tentunya tidak mungkin untuk mengendarainya secara vertikal (lurus ke atas) kan :D. Nah berkat pembuat jalan, kita bisa lebih mudah dan cepat ke ke puncak gunung sementara pembuat jalannya tidak akan berbangga hati dan menemani kita sepanjang perjalanan.
Nah tentunya kalian pernah ngedenger ato ngelihat orang bisa ngembangin balon tanpa harus ditiup, tetapi cukup ujunya ditaruh di ujung sebuah botol. Nah disini kami lg pengen buktiin tuhh. Selamat menikmatii.

Ada 4 faktor yang mempengaruhi laju reaksi, yaitu suhu, luas permukaan, konsentrasi, dan katalis. Dalam percobaan ini akan dijelaskan mengenai hubungan antara laju reaksi dengan konsentrasi. Melihat persamaan diatas, dimana [A] dan [B] sudah merupakan konsentrasi zat, sehingga semakin tinggi tingkat konsentrasi zat, akan semakin cepat laju reaksi tersebut bekerja. Penggunaan CaCO3 dan balon akan dibutuhkan untuk membuktikan hubungan laju reaksi dan konsentrasi, dimana CaCO3 akan bereaksi dengan HCl (konsentrasi 1M dan 2M), serta balon yang akan dihitung dengan stopwatch sampai mengembang.

Alat dan Bahan:
  • 5 ml HCl 1M,
  • 5 ml HCl 2M,
  • 0.2 gram serbuk CaCO3,
  • 1 Labu erlenmeyer,
  • 1 Balon,
  • 1 Sendok
  • Stopwatch, dan
  • 1 Pipet.
Langkah – Langkah Pekerjaan:
  • Memasukan 5ml HCl 1M ke dalam labu erlenmeyer,
  • Memasukkan 0.1 gram serbuk CaCO3 ke dalam balon,
  • Memasang balon pada mulut erlenmeyer,
  • Memasukkan serbuk CaCO3 ke dalam larutan  HCl 1 M,
  • Mencatat waktunya mulai CaCO3 dicampur dengan HCl 1M sampai balon mengembang dengan stopwatch, dan
  • Mengulangi langkah 1-5 dengan HCl 2M.
Data
No.
Perlakuan
Hasil pengamatan
1
HCl 1M + CaCO3
Ketika CaCO3 bereaksi dengan HCL 1M akan menghasilkan gas yang mengembangkan balon selama 12,41 detik hingga keras.
2
HCl 2M + CaCO3
Ketika CaCO3 bereaksi dengan HCL 2M akan menghasilkan gas yang mengembangkan balon selama 7,23 detik hingga keras.

Analisis Data
  • Dari data dapat terlihat bahwa semakin tinggi konsentrasi pereaksinya, maka semakin cepat laju reaksi tersebut sehingga waktunya semakin singkat.
  • Sementara semakin rendah konsentrasi pereaksinya, maka semakin lambat laju reaksi tersebut sehingga waktunya semakin lama
  • Balon dapat mengembang karena dalam percobaan ini terbentuk reaksi :
CaCO3 + HCl -> CaCl + CO2 + H2O
  • CO2 yang terbentuk dalam reaksi ini yang pada akhirnya menyebabkan balon mengembang.
  • H2O yang terbentuk dalam reaksi ini memiliki wujud uap air dan embun yang membasahi permukaan dalam tabung dan balon.
  • CaCl yang terbentuk dalam reaksi ini pada umumnya berwujud padat (kristal garam), tetapi karena sifat CaCl yang highly soluble (mudah larut) sehingga langsung larut didalam air.

Kesimpulan
-          Semakin tinggi konsentrasinya, maka semakin banyak dan rapat molekulnya sehingga laju reaksi akan semakin cepat (tumbukan akan lebih mudah terjadi).

       Tetap semangat yah !!!!!!